Pendahuluan
Tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pola makan masyarakat. Selain lezat, tempe juga kaya akan nutrisi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Tidak heran jika tempe semakin populer dan digandrungi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia.
Proses pembuatan tempe yang unik melalui fermentasi kacang kedelai dengan ragi tempe menjadikannya memiliki cita rasa dan tekstur yang khas. Tempe juga dapat diolah menjadi beragam menu makanan, mulai dari lauk pauk hingga camilan yang nikmat. Bagi Anda yang ingin mencoba membuat tempe sendiri di rumah, artikel ini akan memberikan panduan lengkap dari awal hingga akhir.
Definisi Tempe
Tempe adalah makanan fermentasi yang terbuat dari kacang kedelai. Proses fermentasi ini dilakukan dengan bantuan kapang Rhizopus sp. yang menguraikan komponen-komponen dalam kacang kedelai menjadi senyawa yang lebih sederhana dan mudah dicerna oleh tubuh.
Selama proses fermentasi, kapang Rhizopus akan tumbuh dan membungkus biji kedelai, sehingga membentuk tekstur padat yang khas. Tempe memiliki cita rasa yang gurih, dengan aroma yang khas. Teksturnya pun lebih padat dan kompak dibandingkan tahu.
Bahan-bahan dan Alat yang Dibutuhkan
Untuk membuat tempe di rumah, Anda hanya membutuhkan beberapa bahan dan alat sederhana, yaitu:
- Bahan:
- Kacang kedelai, 2 kg
- Ragi tempe, 1 sendok teh
- Alat:
- Baskom besar untuk merendam dan mencuci kacang kedelai
- Panci untuk merebus kacang kedelai
- Tampah atau nampan bambu untuk mengeringkan kacang kedelai
- Kain bersih untuk alas kacang kedelai
- Daun pisang atau plastik pembungkus
- Tali rafia atau lidi untuk mengikat bungkusan tempe
Cara Membuat Tempe
Berikut adalah langkah-langkah lengkap dalam membuat tempe di rumah:
1. Persiapan Kacang Kedelai
Langkah pertama adalah mempersiapkan kacang kedelai. Cuci bersih kacang kedelai dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan benda asing. Setelah itu, rendam kacang kedelai selama 5-6 jam. Tujuan perendaman ini adalah untuk melunakkan kacang kedelai sehingga mempermudah proses pengupasan kulit arinya.
Setelah direndam, tiriskan kacang kedelai dan rebus selama 30-45 menit hingga setengah matang. Lalu, rendam kembali kacang kedelai yang sudah direbus selama semalam. Tujuan perendaman kedua ini adalah untuk membuat kondisi asam yang mendukung pertumbuhan kapang tempe.
2. Pengupasan Kulit Ari
Keesokan harinya, kupas kulit ari kacang kedelai. Caranya, masukkan kacang kedelai ke dalam air, lalu remas-remas sambil mengupas kulit arinya hingga terkelupas. Setelah itu, cuci kacang kedelai yang sudah dikupas kulitnya sampai bersih.
3. Pengukusan dan Pengeringan
Selanjutnya, kukus kacang kedelai yang sudah dikupas selama 20 menit. Angkat dan dinginkan sebentar, lalu hamparkan di atas tampah atau nampan bambu. Keringkan kacang kedelai hingga benar-benar kering dan tidak ada air yang tersisa.
4. Pencampuran Ragi
Setelah kacang kedelai kering, tambahkan ragi tempe dan aduk rata. Takaran ragi yang digunakan adalah sekitar 1 sendok teh untuk setiap 1 kilogram kacang kedelai.
5. Pembungkusan dan Fermentasi
Langkah terakhir adalah membungkus kacang kedelai yang sudah tercampur ragi dengan daun pisang atau plastik. Pastikan bungkusan tempe tertutup rapat. Simpan bungkusan tempe di tempat yang hangat (suhu ruangan) selama 2 hari untuk proses fermentasi.
Selama proses fermentasi, kapang Rhizopus akan tumbuh dan membungkus kacang kedelai, sehingga membentuk tekstur padat khas tempe. Setelah 2 hari, tempe buatan Anda sudah siap untuk diolah dan dinikmati.
Tips Membuat Tempe yang Berhasil
Berikut adalah beberapa tips agar Anda dapat membuat tempe yang berkualitas di rumah:
- Pilih kacang kedelai berkualitas
Gunakan kacang kedelai yang segar, tidak keriput, dan tidak rusak. Pastikan kacang kedelai bebas dari kotoran dan benda asing.
- Perhatikan proses perendaman dan pengupasan kulit ari
Perendaman yang tepat akan melunakkan kacang kedelai dan memudahkan pengupasan kulit ari. Pastikan kulit ari terkelupas sempurna agar tempe dapat tumbuh dengan baik.
- Jaga kebersihan dan sterilitas alat
Pastikan semua peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih dan steril. Hal ini untuk mencegah kontaminasi dari bakteri atau jamur yang tidak diinginkan.
- Takaran ragi yang tepat
Gunakan ragi tempe sesuai takaran, yaitu sekitar 1 sendok teh untuk setiap 1 kilogram kacang kedelai. Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
- Jaga suhu dan kelembapan selama fermentasi
Tempe harus difermentasi pada suhu ruangan yang hangat, sekitar 27-32 derajat Celsius. Jaga agar bungkusan tempe tidak terlalu kering atau terlalu lembab.
Manfaat Tempe untuk Kesehatan
Selain lezat, tempe juga kaya akan berbagai nutrisi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari mengonsumsi tempe:
1. Sumber Protein Nabati yang Lengkap
Tempe mengandung protein nabati yang lengkap dan berkualitas tinggi. Protein dalam tempe mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini menjadikan tempe sebagai sumber protein yang baik, terutama bagi mereka yang menganut pola makan vegetarian atau vegan.
2. Kaya Serat Pangan
Tempe mengandung serat pangan yang tinggi, baik serat larut maupun tidak larut. Serat pangan ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan, memperlancar buang air besar, dan mencegah sembelit.
3. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Tempe mengandung asam lemak tak jenuh yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Hal ini dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke.
4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Tempe kaya akan antioksidan, terutama isoflavon, yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Antioksidan ini juga berperan dalam mencegah penuaan dini dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
5. Mencegah Osteoporosis
Tempe mengandung kalsium dan vitamin K yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang. Konsumsi tempe secara teratur dapat membantu mencegah osteoporosis, terutama pada usia lanjut.
6. Mengontrol Kadar Gula Darah
Tempe memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Hal ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes atau mereka yang sedang menjalani program diet.
Sejarah dan Tradisi Tempe di Indonesia
Tempe merupakan makanan tradisional yang telah lama menjadi bagian dari budaya kuliner masyarakat Indonesia. Asal-usul pembuatan tempe di Nusantara dapat ditelusuri sejak abad ke-12, tepatnya di Pulau Jawa.
Pada masa itu, tempe dibuat sebagai makanan yang mudah diperoleh dan terjangkau bagi masyarakat. Selain itu, tempe juga dianggap sebagai makanan yang memiliki nilai spiritual dan filosofis tertentu dalam budaya Jawa.
Hingga saat ini, tradisi pembuatan dan konsumsi tempe masih tetap terjaga di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, tempe telah menjadi salah satu ikon kuliner nasional yang dikenal dan diapresiasi di seluruh dunia.
Perbedaan Jenis-jenis Tempe
Meskipun pada dasarnya tempe terbuat dari kacang kedelai, namun terdapat beberapa variasi jenis tempe yang dapat dibuat. Perbedaan jenis tempe biasanya terletak pada bahan dasar yang digunakan, selain kacang kedelai. Berikut adalah beberapa jenis tempe yang dapat Anda coba buat:
1. Tempe Kedelai
Jenis tempe yang paling umum dan populer adalah tempe yang terbuat dari kacang kedelai. Tempe kedelai memiliki tekstur padat, cita rasa gurih, dan aroma yang khas.
2. Tempe Bongkrek
Tempe bongkrek dibuat dari campuran ampas kelapa dan kacang kedelai. Tempe ini memiliki tekstur yang lebih lembut dan cita rasa yang lebih gurih dibandingkan tempe kedelai.
3. Tempe Gembus
Tempe gembus terbuat dari ampas tahu atau oncom yang difermentasi. Tempe ini memiliki tekstur yang lebih lembut dan kurang padat dibandingkan tempe kedelai.
4. Tempe Kacang Hijau
Selain kacang kedelai, tempe juga dapat dibuat dari kacang hijau. Tempe kacang hijau memiliki tekstur yang lebih halus dan lembut, serta cita rasa yang lebih manis.
5. Tempe Biji Nangka
Tempe ini terbuat dari biji buah nangka yang difermentasi. Tempe biji nangka memiliki tekstur yang lebih padat dan cita rasa yang unik, mirip dengan daging.
Meskipun terdapat beragam jenis tempe, namun prinsip dasar pembuatannya tetap sama, yaitu melalui proses fermentasi dengan bantuan kapang Rhizopus.
Cara Mengolah Tempe
Tempe yang telah dibuat di rumah dapat diolah menjadi beragam hidangan lezat. Berikut adalah beberapa contoh cara mengolah tempe:
1. Tempe Goreng
Potong-potong tempe menjadi bentuk yang diinginkan, lalu goreng hingga matang dan crispy. Tempe goreng dapat disajikan sebagai lauk pendamping nasi atau dinikmati sebagai camilan.
2. Tempe Bacem
Rebus tempe dengan bumbu-bumbu seperti gula merah, bawang putih, ketumbar, dan daun salam. Setelah matang, tempe bacem dapat digoreng atau disajikan langsung.
3. Tempe Mendoan
Potong tempe tipis-tipis, celupkan ke dalam adonan tepung yang Lembut, kemudian goreng hingga setengah matang. Tempe mendoan memiliki tekstur yang renyah di luar namun lembut di dalam.
4. Tumis Tempe
Potong tempe menjadi potongan dadu atau memanjang, kemudian tumis bersama bumbu-bumbu seperti bawang, cabai, dan saus. Tumis tempe dapat disajikan sebagai lauk atau dicampurkan dengan sayuran.
5. Keripik Tempe
Iris tipis-tipis tempe, lalu goreng hingga renyah. Keripik tempe dapat diberi aneka bumbu atau rasa, seperti pedas, manis, asin, atau gurih.
6. Tempe Orek
Potong tempe menjadi potongan dadu atau memanjang, kemudian tumis bersama bumbu-bumbu seperti bawang, cabai, dan sedikit air. Masak hingga bumbu meresap dan tempe menjadi kering.
7. Pepes Tempe
Potong tempe menjadi potongan kecil, kemudian bungkus dengan daun pisang bersama bumbu-bumbu seperti cabai, kemangi, dan bumbu lainnya. Kukus atau panggang pepes tempe hingga matang.
Cara Membuat Ragi Tempe
Selain mengetahui cara pembuatan tempe, Anda juga perlu memahami bagaimana membuat ragi tempe. Meskipun ragi tempe dapat dibeli di toko, Anda juga dapat membuatnya sendiri di rumah. Berikut adalah langkah-langkah membuat ragi tempe:
Bahan-bahan:
- Beras, 300 gram
- Tepung tempe, 3 gram
- Tepung beras yang telah disangrai
Alat yang Dibutuhkan:
- Alat pengukus
- Tampah bambu
- Pengaduk kayu
- Daun pisang atau plastik pembungkus
- Alat penumbuk atau penggiling
- Alat pengayak tepung
- Wajan
- Kantong plastik
Langkah-langkah Pembuatan:
- Cuci beras hingga bersih, lalu masak beras menjadi nasi.
- Setelah nasi matang, letakkan di atas tampah bambu untuk didinginkan.
- Taburkan tepung tempe di atas nasi yang telah dingin, lalu aduk hingga rata. Tutup dengan daun pisang atau plastik.
- Simpan tampah berisi nasi dan tepung tempe di tempat yang hangat selama beberapa hari, hingga nasi berubah warna menjadi hitam dan tumbuh jamur tempe.
- Keringkan nasi yang telah ditumbuhi jamur tempe di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering.
- Haluskan nasi kering menggunakan alat penumbuk atau penggiling, lalu ayak hasil gilingan tersebut.
- Campurkan hasil ayakan dengan tepung beras yang telah disangrai, dengan perbandingan 10 gram starter tempe dan 50-100 gram tepung beras sangrai.
- Simpan ragi tempe dalam kantong plastik tertutup rapat.
Perbedaan Tempe Homemade dan Tempe Pabrikan
Meskipun sama-sama terbuat dari kacang kedelai, terdapat beberapa perbedaan antara tempe yang dibuat sendiri di rumah (homemade) dan tempe yang diproduksi secara massal di pabrik (pabrikan).
Bahan dan Proses Pembuatan
Tempe homemade dibuat dengan menggunakan kacang kedelai segar yang dicuci, direbus, dan difermentasi dengan ragi tempe. Sementara itu, tempe pabrikan seringkali menggunakan kacang kedelai yang telah diproses sebelumnya, seperti dihancurkan atau digiling.
Tekstur dan Penampilan
Tempe homemade biasanya memiliki tekstur yang lebih padat dan kompak, serta permukaan yang ditumbuhi miselium kapang secara merata. Sementara tempe pabrikan cenderung memiliki tekstur yang lebih lunak dan permukaan yang kurang merata.
Cita Rasa
Tempe homemade umumnya memiliki cita rasa yang lebih khas dan gurih, karena proses fermentasi yang alami. Tempe pabrikan terkadang memiliki cita rasa yang kurang menonjol, terutama jika menggunakan bahan-bahan tambahan untuk mempercepat proses produksi.
Kandungan Nutrisi
Karena proses pembuatannya yang alami, tempe homemade cenderung memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi, seperti protein, serat, vitamin, dan mineral. Sementara tempe pabrikan mungkin mengalami sedikit penurunan kandungan nutrisi akibat proses produksi massal.
Keamanan Pangan
Tempe homemade yang dibuat dengan teliti dan higienis tentunya akan lebih terjamin keamanannya, karena Anda dapat mengontrol seluruh proses pembuatannya. Tempe pabrikan meskipun juga aman, namun terkadang dapat terkontaminasi akibat proses produksi massal.
Meskipun terdapat beberapa perbedaan, baik tempe homemade maupun tempe pabrikan tetap memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan. Pilihan antara keduanya tergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing individu.
Cara Menyimpan Tempe
Tempe yang telah dibuat di rumah dapat disimpan untuk digunakan di kemudian hari. Berikut adalah beberapa cara menyimpan tempe agar tetap segar dan tahan lama:
1. Penyimpanan Suhu Ruang
Tempe dapat disimpan di suhu ruangan selama 1-2 hari. Pastikan tempe disimpan dalam kondisi tertutup rapat, baik menggunakan daun pisang maupun plastik. Tempe akan tetap segar dan dapat diolah menjadi berbagai hidangan.
2. Penyimpanan dalam Lemari Es
Untuk memperpanjang masa simpan, tempe dapat disimpan di dalam lemari es. Tempe akan bertahan selama 3-5 hari jika disimpan dalam lemari es. Sebelum digunakan, keluarkan tempe dari lemari es dan biarkan mencapai suhu ruangan terlebih dahulu.
3. Penyimpanan Beku
Tempe juga dapat disimpan dalam keadaan beku. Potong-potong tempe menjadi bagian yang lebih kecil, lalu bungkus dengan rapat menggunakan plastik atau aluminium foil. Simpan di dalam freezer, tempe dapat bertahan selama 2-3 bulan.
Saat akan menggunakan tempe beku, keluarkan dari freezer dan biarkan mencair di suhu ruangan. Jangan mencairkan tempe beku dengan cara dipanaskan, karena dapat merusak tekstur dan rasa tempe.
Tempe dalam Perspektif Agama dan Budaya
Selain sebagai makanan yang lezat dan bergizi, tempe juga memiliki makna dan nilai spiritual dalam beberapa tradisi dan kepercayaan di Indonesia.
Tempe dalam Budaya Jawa
Dalam budaya Jawa, tempe dianggap memiliki nilai filosofis yang dalam. Tempe diyakini sebagai lambang kerendahan hati, kesederhanaan, dan keselarasan dengan alam. Proses pembuatan tempe yang melibatkan fermentasi juga dianggap sebagai simbol transformasi dan penyucian.
Di beberapa upacara adat Jawa, tempe sering digunakan sebagai salah satu unsur sesaji. Tempe dipercaya dapat membawa berkah dan keselamatan bagi yang mengonsumsinya.
Tempe dalam Perspektif Agama
Dalam agama Islam, tempe dianggap sebagai makanan yang halal dan baik untuk dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 168 yang berbunyi:
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”
Tempe juga dianggap sebagai makanan yang sesuai dengan ajaran vegetarianisme dalam agama Hindu dan Buddha. Tempe dipandang sebagai sumber protein nabati yang baik dan tidak melibatkan penyembelihan hewan.
Tempe di Dunia Internasional
Meskipun tempe berasal dari Indonesia, makanan ini kini telah dikenal dan diapresiasi di berbagai belahan dunia. Berikut adalah beberapa informasi mengenai tempe di kancah internasional:
Popularitas Tempe di Luar Negeri
Seiring dengan meningkatnya tren makanan sehat dan vegetarian, tempe semakin digemari di berbagai negara. Tempe kini dapat ditemukan di supermarket, restoran, dan toko-toko makanan internasional, terutama di negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan Australia.
Inovasi Produk Tempe
Untuk menyesuaikan dengan selera pasar global, produsen tempe di luar negeri telah berinovasi dengan membuat berbagai varian produk tempe. Misalnya, tempe dengan rasa bumbu, tempe yang dibekukan, tempe dalam bentuk stik atau nugget, serta tempe yang dikombinasikan dengan bahan lain seperti sayuran atau sereal.
Penelitian dan Pengembangan Tempe
Beberapa lembaga penelitian di luar negeri juga telah melakukan kajian mendalam mengenai tempe. Mereka mengeksplorasi potensi tempe sebagai makanan fungsional, meneliti kandungan nutrisinya, serta mengembangkan teknologi produksi tempe yang lebih efisien.
Promosi Tempe Sebagai Makanan Tradisional Indonesia
Pemerintah Indonesia, melalui berbagai program dan kerja sama internasional, terus berupaya mempromosikan tempe sebagai salah satu ikon kuliner tradisional Indonesia yang kaya akan nilai gizi dan budaya. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi global terhadap tempe dan kuliner Indonesia.
Kesimpulan
Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan manfaat bagi kesehatan. Proses pembuatan tempe yang unik melalui fermentasi kacang kedelai dengan ragi tempe menghasilkan cita rasa dan tekstur yang khas.
Dengan mengikuti panduan lengkap dalam artikel ini, Anda dapat membuat tempe sendiri di rumah dengan mudah. Mulai dari persiapan bahan, proses pembuatan, hingga cara menyimpan tempe, semua telah diuraikan secara detail.
Selain itu, Anda juga dapat mengetahui berbagai manfaat tempe untuk kesehatan, serta perbedaan antara tempe homemade dan tempe pabrikan. Tempe juga memiliki makna spiritual dan budaya yang kuat di Indonesia, serta semakin populer di kancah internasional.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera coba membuat tempe sendiri di rumah dan nikmati segala keistimewaannya. Selamat mencoba dan selamat menikmati!