Definisi dan Manfaat Oralit
Oralit adalah larutan elektrolit yang terdiri dari campuran air, gula, dan garam. Larutan ini digunakan untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang dari tubuh akibat diare atau muntah. Dengan mengonsumsi oralit, tubuh dapat terhindar dari dehidrasi yang dapat mengancam nyawa.
Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah yang berlebih, biasanya disebabkan oleh diare atau muntah terus-menerus. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, bahkan pingsan jika tidak segera ditangani.
Pemberian oralit terbukti efektif untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang, serta menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Selain itu, oralit juga dapat membantu mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi yang lebih serius akibat dehidrasi.
Cara Membuat Oralit di Rumah
Oralit dapat diperoleh dalam bentuk kemasan siap saji atau dapat dibuat sendiri di rumah dengan bahan-bahan sederhana. Berikut adalah langkah-langkah membuat oralit di rumah:
- Siapkan gelas atau botol yang telah dibersihkan dengan air dan sabun.
- Masukkan setengah sendok teh garam dan 6 sendok makan gula ke dalam gelas atau botol.
- Tambahkan 1 liter air matang ke dalam campuran garam dan gula.
- Aduk hingga garam dan gula larut dengan sempurna.
Selain membuat sendiri, oralit juga tersedia dalam bentuk bubuk yang dapat ditemukan di apotek. Untuk menggunakannya, cukup larutkan bubuk oralit dengan 200 ml air matang sesuai petunjuk penggunaan pada kemasan.
Dosis Pemberian Oralit
Dosis pemberian oralit disesuaikan dengan usia dan berat badan, dengan rincian sebagai berikut:
- Anak-anak di bawah 2 tahun: 50-100 ml setiap kali buang air besar (sekitar 500 ml per hari)
- Anak-anak usia 2-10 tahun: 100-200 ml setiap kali buang air besar (sekitar 1.000 ml per hari)
- Anak-anak di atas 10 tahun dan orang dewasa: 200-400 ml setiap kali buang air besar (sekitar 2.000 ml per hari)
Selain itu, terdapat juga rencana perawatan B yang biasanya digunakan dalam 4 jam pertama. Rencana ini dapat diterapkan baik pada anak-anak maupun orang dewasa dengan dosis yang disesuaikan.
Tips Pemberian Oralit pada Anak
Berikut adalah beberapa tips penting dalam memberikan oralit pada anak:
- Selalu mencuci tangan sebelum memberikan oralit untuk menghindari kontaminasi kuman.
- Berikan oralit dalam jumlah kecil tapi sering, sesuai kebutuhan anak.
- Ganti larutan oralit setiap 24 jam jika anak masih membutuhkan.
- Berikan anak cairan lain secara bergantian, seperti ASI atau jus buah.
- Jika anak muntah, tunggu 10 menit lalu berikan oralit lagi perlahan-lahan.
- Segera bawa anak ke dokter jika diare semakin parah atau muntah terus-menerus.
Pencegahan Diare untuk Menghindari Dehidrasi
Selain memberikan oralit saat diare, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari diare dan dehidrasi, di antaranya:
1. Hindari Makanan Pedas
Makanan pedas yang mengandung kapsaisin dapat mengiritasi lambung dan usus, sehingga memicu diare. Cobalah mengganti bahan pedas dengan paprika atau rempah lain yang lebih aman.
2. Batasi Konsumsi Susu dan Produk Turunannya
Orang yang tidak dapat mencerna laktosa dengan baik berisiko mengalami diare setelah mengonsumsi susu atau produk susu. Coba ganti dengan susu nabati seperti susu kedelai atau susu almond.
3. Kurangi Konsumsi Kafein
Kafein dalam kopi, teh, dan minuman bersoda dapat merangsang sistem pencernaan dan meningkatkan risiko diare. Batasi konsumsi minuman yang mengandung kafein tidak lebih dari satu cangkir per hari.
4. Hindari Pemanis Buatan
Pemanis buatan seperti aspartam, sakarin, dan sorbitol dapat mengganggu sistem pencernaan dan memicu diare. Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan.
5. Kurangi Konsumsi Bawang-bawangan
Bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay dapat mengiritasi lambung dan usus, sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas.
6. Batasi Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji yang tinggi lemak dan rendah serat dapat memperburuk diare. Sebaiknya hindari atau kurangi konsumsi makanan cepat saji.
7. Jauhi Alkohol
Alkohol dapat merusak sistem pencernaan dan meningkatkan risiko diare. Hindari mengonsumsi alkohol, terutama bagi mereka yang sedang mengalami diare.
Kapan Harus Segera Ke Dokter?
Meskipun oralit dapat membantu mengatasi dehidrasi akibat diare, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda segera membawa anak ke dokter, yaitu:
- Diare disertai demam tinggi
- Diare berlangsung lebih dari 2 hari
- Terjadi muntah terus-menerus
- Terjadi dehidrasi berat dengan gejala seperti mata cekung, mulut kering, dan kulit keriput
- Anak tampak lesu, rewel, atau mengalami penurunan berat badan
Jika Anda menemukan gejala-gejala tersebut pada anak, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan menunda karena kondisi dehidrasi yang tidak ditangani dapat berakibat fatal.
Kesimpulan
Oralit merupakan solusi efektif untuk mengatasi dehidrasi akibat diare atau muntah. Cara membuatnya pun cukup mudah dengan bahan-bahan sederhana yang bisa ditemukan di rumah. Selain itu, dosis pemberian oralit juga harus diperhatikan agar dapat bekerja secara optimal.
Untuk mencegah terjadinya diare dan dehidrasi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, seperti membatasi konsumsi makanan dan minuman pemicu diare. Namun, jika diare tetap terjadi dan disertai gejala yang mengkhawatirkan, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan mengetahui cara membuat oralit dan melakukan langkah-langkah pencegahan, diharapkan Anda dapat terhindar dari risiko dehidrasi yang mengancam nyawa. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika memerlukan informasi lebih lanjut.